![]() |
Onno W. Purbo (kiri) beserta Adiatmo Rahardi (tengah) dalam acara IoT Makers Meetup di Universitas Indonesia. |
Penerapan konsep Internet of Things (IoT) ternyata tidak hanya dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan teknologi berskala besar. Secara individual pun, orang biasa sudah dimungkinkan untuk merancang dan membuat perangkat yang mendukung IoT.
Menurut Onno W. Purbo (praktisi teknologi informasi), perangkat keras yang mendukung konsep IoT sudah semakin mudah didapat dan juga murah biayanya. Misalnya Raspberry Pi, Arduino, dan sejumlah sensor elektronik.
Berbekal pengetahuan dan niat untuk merangkai perangkat-perangkat itu, seseorang bisa saja membuat karya kreatif dan bahkan bermanfaat bagi masyarakat banyak, contohnya dengan membuat perangkat untuk mitigasi dan tanggap bencana.
Opini tersebut disampaikan Onno di dalam acara IoT Makers Meetup yang digelar oleh Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia, Sabtu (20/6). Acara yang didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga dihadiri oleh Zerfani Yulias (Ketua Komunitas Arduino Indonesia) dan Adiatmo Rahardi (Ketua Komunitas Robot Indonesia).
“IoT Makers Meetup” merupakan sebuah diskusi pemanasan sebelum memasuki kegiatan utama, yaitu pameran dan kompetisi TI tahunan COMPFEST 7 yang diselenggarakan oleh Fasilkom Universitas Indonesia. Salah satu kompetisi yang akan dilombakan adalah kategori Internet of Things.
Adiatmo Rahardi yang juga berperan selaku ketua dewan juri kompetisi Internet of Things COMPFEST 7 menyampaikan bahwa perlu ada kompetisi pembuatan aplikasi Internet of Things untuk membantu masyarakat dan berbagai pihak dalam pengurangan risiko bencana. “Kompetisi diperlukan agar kita siap jika menghadapi bencana dengan berbagai macam penemuan teman-teman TI,” kata Adiatmo.
“Saya ingin sekali melihat teman-teman developer berpikir membuat sendiri sistem TI untuk Indonesia. Saat ini orang Indonesia membayar US$300 juta hanya untuk lisensi perangkat lunak di komputer pribadi. Inilah saatnya kita menjadi produsen, bukan hanya konsumen,” imbuh Onno.
0 komentar: