Fenomena serangan siber tingkat tinggi di Amerika Serikat masih berlanjut setelah Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menegaskan bahwa, salah satu situs Web internal mereka disusupi peretas.
"Sistem Federal Reserve menyadari bahwa informasi diperoleh dengan memanfaatkan kerentanan temporer di produk situs vendor," ungkap juru bicara The Fed. "Pembobolan itu langsung diperbaiki tak lama setelah penemuan tersebut dan tidak lagi menjadi masalah. Insiden ini tidak mempengaruhi operasional penting dari sistem Federal Reserve," lanjutnya.
Menurut Reuters, sepertinya hacker mengakses data yang terkait dengan individu tertentu. Serangan ini datang dari kelompok hacker Anonymous yang mengklaim pada Minggu lalu telah mempublikasikan akun login dan informasi pribadi lebih dari 4.000 rekening eksekutif Bank AS. Kelompok ini diduga mendapatkan data tersebut dari komputer Bank Sentral AS.
Masih belum jelas apakah dua hal ini saling berkaitan. Para pejabat pemerintah tidak menjelaskan situs web mana yang diserang peretas. Namun, menurut Reuters, data yang diserang tersebut kemungkinan besar adalah database kontak internal bank untuk digunakan selama bencana alam.
Serangan peretas pada Bank Sentral AS ini muncul setelah fenomena peretas yang terus berlanjut terjadi di AS. Departemen Energi Amerika Serikat kemarin juga sempat dikabarkan mengalami serangan peretas yang menembus sistem internal dan data karyawan mereka. Tidak hanya itu, minggu lalu, para hacker juga menghantam beberapa media AS.
(Cnet)
0 komentar: