SEL LEMAK BANTU CEGAH INFEKSI BAKTERI

"Sel lemak dapat memproduksi senyawa antimikroba. Percobaan laboratorium ini sudah diujicoba terhadap tikus," kata anggota penelitian, Richard Gallo, yang juga kepala dermatologi, seperti dikutip dari Livescience, Senin, 5 Desember 2015
San Diego:Sel lemak yang berada di bawah kulit seseorang mungkin menjadi penahan awal bakteri yang akan hendak masuk ke tubuh. Bakteri yang disaring terutama yang hendak masuk saat tubuh mengalami luka.

Menurut studi yang dilakukan School of Medicine University of California San Diego, sel lemak menahan bakteri sampai sel darah putih menutup luka tersebut. Temuan ini mengungkap, bahwa tugas memerangi infeksi bukan semata-mata tanggung jawab dari sistem kekebalan tubuh.

"Sel lemak dapat memproduksi senyawa antimikroba. Percobaan laboratorium ini sudah diujicoba terhadap tikus," kata anggota penelitian, Richard Gallo, yang juga kepala dermatologi, seperti dikutip dari Livescience, Senin, 5 Desember 2015.

Para peneliti bereksperimen menggunakan tikus yang disuntikkan bakteri Methicilin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Bakteri ini merupakan jenis staph yang sering ditemukan di kulit manusia dan resistan terhadap beberapa antibiotik. MRSA menyebabkan kulit manusia sulit diobati, bahkan mematikan.

Ketika terpapar pathogen, sistem kekebalan tubuh mengirimkan sel darah putih khusus, seperti neurotrofil, ke situs luka untuk membunuh bakteri yang memasuki kulit. Tapi, proses itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dalam percobaan kali ini, para peneliti mengungkap bahwa lapisan lemak di bawah kulit di lokasi luka, menebal. Sel-sel lemak itu, kata Gallo, menghasilkan senyawa antimikroba yang disebut cathelicidin. Selain itu, tikus yang kekurangan sel lemak di bawah kulit sering mengalami infeksi.

Meski begitu, bukan berarti terlalu banyak sel lemak akan membuat perlindungan yang lebih baik terhadap infeksi. Bahkan, obesitas dapat mengakibatkan sel lemak tidak dapat menanggapi bakteri pengancam.LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB