Berawal dari niatan ingin menjadi orang berguna bagi masyarakat, Dhiyo Rachmat memutuskan untuk mengambil jurusan perkuliahan Psikologi di Bina Nusantara University, Jakarta. Cowok yang gemar dengan olahraga Basket ini, ingin sekali membantu mengatasi berbagai permasalahan orang banyak.
Selain itu, Dhiyo pun mengaku kalau dengan memilih Jurusan Psikologi, dia perlahan mampu mengatasi persoalan pribadinya sendiri. Alhasil Dhiyo lebih siap menjalani kehidupannya, baik dalam lingkungan keluarga hingga di masyarakat.
“Hampir semua mata kuliah yang berhubungan dengan ilmu sosial di sini berhubungan dengan ilmu sosial yang mengenal karakter orang. Mau nggak mau saya dituntut untuk lebih bisa memahami orang lain dan permasalahannya,” jelas Dhiyo.
Bagusnya, dia nggak pernah merasa salah jurusan seperti yang dialami beberapa temannya. Mereka menganggap Jurusan Psikologi merupakan jurusan yang simpel. Padahal bukan sekadar kecerdasan akademik yang dibutuhkan, tapi kemampuan bersosialisasi pun sangat penting.
Dekat Sama Orang-Orang
Tuntutan untuk lebih dekat dengan orang dari berbagai karakter sudah merupakan tantangan yang harus mampu diatasi oleh Dhiyo. Hal inilah yang menarik bagi Dhiyo di jurusan yang dipilihnya itu, pasalnya nggak gampang untuk beradaptasi dengan orang dari berbagai kepribadian, mulai dari yang negative hingga perfeksionis.
Dari segi perkuliahan, Psikologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang jika dipelajari ternyata cukup menyenangkan. Setidaknya itu yang diakui Dhiyo sehingga sudah banyak hal yang dilakukan cowok berambut panjang ini, diantaranta observasi.
Cerita Dhiyo, saat itu ia ditugaskan untuk memahami pengaruh karakter guru terhadap sikap muridnya. Selain itu, Dhiyo juga mengamati kondisi kelas dan sekolah yang ternyata juga mampu memengaruhi karakter muridnya.
Banyak Cabang Psikologi
Sejauh ini Dhiyo sangat menyukai mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi. Karena kuliah tersebut merupakan dasar dari pekerjaan di bagian HRD yang nantinya direncanakan akan terus mengambil kuliah lanjutan tingkat S2 Psikologi terapan di bidang Psikologi Olahraga atau Psikologi Profesi di bidang counselor .
“Kalau pun mau kerja, bisa kok jadi Asisten Psikolog. Itu cukup menyenangkan kok. Kalau mau jadi Psikolog kan harus kuliah S2 Psikolog dulu,” tambah Dhiyo paham akan masa depan psikolog profesional.
MATA KULIAH BAHAYA DI JURUSAN PSIKOLOGI
Barisan mata kuliah di jurusan Psikologi nggak boleh lewat. Selain berbahaya, sebenarnya seru, sih mengukik isi kepala orang! Ini mata kuliah bahaya di jurusan Psikologi :
Psikologi Faal , mempelajari tentang fungsi organ tubuh pada manusia. Ya, hampir mirip dengan jurusan kedokteran, hanya saja mahasiswa jurusan psikologi perlu menerima pelajaran ini agar bisa mengenal fungsi-fungsi organ tubuh manusia yang memengaruhi jiwanya.
Bagi anak IPA mungkin nggak terlalu sulit menerima kuliah ini, tetapi bagi anak IPS sedikitnya butuh penyesuaian sebab banyak istilah-istilah kedokteran yang muncul di mata kuliah ini.
Konstruksi Alat Test (Kaupsi) , mata kuliah ini membahas tentang pembuatan alat ukur untuk kejiwaan. *sambil ngebayangin alatnya seperti apa. Banyak yang bilang ini mata kuliah yang cukup sulit karena nggak mudah dimengerti cara kerjanya. Belum lagi kalau salah ngitungnya.
Kode Etik , Mata kuliah ini membahas tentang kode etik profesi bidang psikologi. Berhubung ini tentang suatu etika, makanya kita diharuskan menghafal kode-kode yang boleh atau tidak boleh dilakukan saat menjadi sarjana psikologi. Kurang lebih sama dengan Kode Etik Jurnalistik dan juga sumpah lulusan kedokteran, tapi untuk mahasiswa psikologi, mata kuliah kode etik ini hadir lebih awal bukan di akhir.
Psikologi Diagnosa , yang dipelajari adalah mengetahui keadaan psikologi seseorang dengan cara observasi ataupun interview. Susahnya, sih nebak-nebak karakter seseroang. Kan isi hati orang siapa yang tahu?
0 komentar: