MENGAPA SAYA MEMERLUKAN HARDDISK NAS SEAGATE? (BAGIAN-2)

Nama saya Anung Sudrajat. Saya adalah seorang teknisi junior SCADA remote terminal unit di salah satu perusahaan. Pekerjaan utama saya adalah tukang instalasi dan pemeliharaan perangkat remote terminal unit yang ada di gardu induk maupun di jaringan listrik. Selain itu, saya juga mempunyai pekerjaan lain di kantor, yaitu sebagai teknisi komputer.
Beberapa waktu lalu, Seagate dan InfoKomputer mengadakan lomba tentang kisah menarik seputar produk harddisk dan NAS Seagate. Berikut adalah kisah kedua dari tiga kisah yang terpilih menjadi pemenang lomba tersebut. Kisah pertama bisa Anda simak di sini.

Penulis cerita: Anung Sudrajat

Nama saya Anung Sudrajat. Saya adalah seorang teknisi junior SCADA remote terminal unit di salah satu perusahaan. Pekerjaan utama saya adalah tukang instalasi dan pemeliharaan perangkat remote terminal unit yang ada di gardu induk maupun di jaringan listrik. Selain itu, saya juga mempunyai pekerjaan lain di kantor, yaitu sebagai teknisi komputer.

Setiap ada permasalahan komputer baik PC maupun jaringan saya selalu siap sedia untuk menangani. Dulu, seringkali saya membawa boks berisi puluhan keping DVD master program untuk instalasi kemana-mana. Jadi jika ada komputer teman yang error, saya selalu siap untuk mengatasinya.

Seiring berkembangnya teknologi, jenis komputer semakin banyak. Semakin banyak pula DVD Master yang diperlukan. Untuk mempermudah penanganan gangguan komputer, saya pun mengusulkan kepada atasan agar dibelikan NAS. Jadi semua master program dapat di-sharing dan diakses di seluruh jaringan kantor.

Sejak saat itu, kemana-mana saya cukup hanya membawa DVD instalasi OS saja. Jika ingin menginstall program, cukup akses ke jaringan saja. Selain itu, dengan NAS kecepatan mengkopi file pun menjadi lebih cepat. Jauh lebih cepat daripada mengkopi file menggunakan DVD atau flashdisk.

Seiring berjalannya waktu, fungsi NAS kami bertambah. Yaitu menjadi media pengepul file-file dokumen. Mulai dari file dokumen, foto, dan video kegiatan. Semua laporan pekerjaan di-share ke NAS sehingga atasan lebih mudah dalam mengevaluasi.

Beberapa minggu kemudian, ada teman saya yang ingin menitipkan koleksi film ke NAS. Karena kapasitas masih cukup besar, saya pun memperbolehkannya. Mulai saat itu, NAS kami pun jadi lebih sering diakses. Untuk mengkopi program, dokumen, termasuk juga streaming film saat piket malam.

Belum genap setahun, NAS kami bermasalah. NAS tidak dapat di-sharing, namun komunikasi tidak bermasalah. Setelah dicek, ternyata harddisknya mati. Harddisk standar tidak sanggup untuk diakses terus-menerus. Terutama buat streaming film. Kami butuh harddisk untuk NAS yang lebih joss.

Sementara ini karena harddisk NAS jebol, kemana-mana saya membawa harddisk eksternal. Dan besar harapan saya agar dapat memenangkan hadiah berupa harddisk khusus untuk NAS (Seagate NAS HDD 2 TB) agar NAS kami bisa digunakan kembali.