Baru-baru ini, Dell membuat prototipe server berbasis prosesor ARM yang dapat dipakai oleh para developer untuk pengembangan dan pengujian aplikasi berbasis ARM. Hal itu menurut Dell sebagai respon atas permintaan para pelanggannya.
Para pelanggan, terutama perusahaan yang memiliki data center yang terus berkembang, menginginkan server yang kinerjanya dapat diskalakan dengan mudah tetapi dengan biaya overhead yang relatif murah.
Server berbasis ARM tampaknya memenuhi persyaratan itu. Prosesor ARM memang terkenal dengan konsumsi daya listrik yang rendah dan sekarang banyak dipakai pada smartphone dan tablet.
Dell mulai menguji teknologi server berbasis ARM secara internal sejak 2010 namun belum menjualnya. Server yang dijual Dell saat ini adalah yang berbasis prosesor x86 dari AMD dan Intel. Prototipe server Dell berbasis ARM akan ditempatkan di lokasi tertentu sehingga para pelanggan dan mitranya dapat mencoba, menguji, dan mengembangkan aplikasi untuk server tersebut.
Dell juga bermitra dengan pengembang open source seperti Canonical dan Cloudera. Sistem operasi Linux, yaitu Ubuntu dari Canonical, telah dioptimalkan untuk ARM. Begitu juga dengan software LAMP (Linux, Apache, MySQL, dan PHP). Hadoop, Openstack, dan Java. Sementara itu, Dell telah mengembangkan Crowbar (open source management framework) yang dijalankan di server ARM. Crowbar membantu instalasi, deployment, dan memonitor peranti lunak cloud di dalam cluster.
Sebenarnya, bukan hanya Dell yang mengembangkan ekosistem server berbasis ARM. Hewlett-Packard pada November 2011 lalu menawarkan konsep server ARM low-power sehingga pelanggan dan mitranya dapat mencoba dan mengujinya. Server tersebut memaketkan 288 processor ARM pada 4U rack-mount server yang dinamai Redstone Server Development Platform.
Pemanfaatan ARM pada server merupakan alternatif dari server berbasis x86. Keunggulan pada penghematan daya dan penghematan ruang menarik minat, terutama perusahaan web dengan data center yang terus berkembang.
ARM mampu melaksakan proses yang dilakukan secara bersamaan. Untuk pengolahan transaksi Web, ARM sudah memiliki tingkat sekuriti yang memadai. Tapi, memang ARM kurang baik untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan komputasi yang kompleks. Untuk pekerjaan berat seperti pengolahan database besar kemampuan ARM belum menyamai prosesor dari Intel dan AMD.
Server berbasis ARM tampaknya tidak akan masuk ke pasar segera sebelum platform ini mengalami berbagai pengujian dan diyakini berkinerja seperti yang diharapkan. Intel juga tidak tinggal diam. Pemimpin pasar prosesor tersebut baru-baru ini menyodorkan Xeon E3 yang low-power untuk para pelanggan cloud computing.
0 komentar: