TIGA BULAN LAGI, MICROSOFT TIDAK LAGI DUKUNG WINDOWS SERVER 2003

Microsoft menyatakan bahwa tanggal ini sudah diperpanjang dan didasari oleh kebijakan dukungan siklus hidup sistem operasi yang berlaku. Karena itu, para pemimpin di bidang TI diminta bergerak cepat untuk melindungi aplikasi dan informasi yang berada di server lama dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk memperoleh manfaat bisnis dengan berpindah ke platform yang lebih modern seperti Windows Server 2012.
Microsoft belum lama ini menginformasikan seluruh pelanggannya di Indonesia bahwa waktu bagi organisasi/perusahaan yang masih menggunakan Windows Server 2003 sudah hampir habis. Dukungan resmi Microsoft bagi sistem operasi ini kini terhitung hanya kurang dari tiga bulan lagi, sebelum berakhir secara resmi pada tanggal 14 Juli 2015.

Microsoft menyatakan bahwa tanggal ini sudah diperpanjang dan didasari oleh kebijakan dukungan siklus hidup sistem operasi yang berlaku. Karena itu, para pemimpin di bidang TI diminta bergerak cepat untuk melindungi aplikasi dan informasi yang berada di server lama dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk memperoleh manfaat bisnis dengan berpindah ke platform yang lebih modern seperti Windows Server 2012.

Menurut Spiceworks (jaringan profesional global dengan lebih dari 5 juta profesional di bidang TI), sebanyak 59,8 persen organisasi di Asia Pasifik masih menggunakan setidaknya satu Windows Server 2003 pada Maret 2015. Hal ini menunjukkan penurunan penggunaan Windows Server 2003 sebesar lima persen sejak Juni 2014.

Di Indonesia sendiri, sebanyak 58 persen organisasi yang menggunakan Spiceworks masih menggunakan setidaknya satu Windows Server 2003 pada Maret 2015. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar tujuh persen sejak Juni 2014.

Bagi perusahaan yang masih menggunakan Windows Server 2003 setelah berakhirnya batas waktu dukungan, server tersebut akan sangat rentan karena tidak lagi memiliki security patch. Hal ini penting diperhatikan, mengingat cepatnya evolusi ancaman keamanan. Bahkan, menurut data dari Secunia (pemain global dalam manajemen kerentanan perangkat lunak), tercatat sebanyak 47 kerentanan baru telah diidentifikasi pada Windows Server 2003 sejak Januari 2014. Untuk itu, para pengambil keputusan TI bisa mengalihkan operasi mereka ke platform baru seperti Windows Server 2012 dan platform awan Microsoft, Azure.

Aries Triwahyudi (Cloud & Enterprise Business Group Lead, Microsoft Indonesia) mengatakan bahwa tuntutan teknologi informasi telah berubah secara signifikan sejak peluncuran Windows Server 2003 lebih dari sebelas tahun yang lalu. “Para pemimpin TI di semua industri saat ini mengelola infrastruktur yang menuntut dukungan aplikasi berbasis teknologi awan, mobilitas, sosial, dan data-intensif. Selain itu, meningkatnya ancaman keamanan dan privasi mendorong bisnis dengan berbagai ukuran untuk dapat bertransformasi menuju dunia yang mobile-first, cloud-first, yang tidak dapat didukung oleh platform teknologi lama,” ujarnya.