BAKTERI INI BISA MENJADI UNSUR BATERAI DARI ALAM

James Byrne, profesor dari University of Tübingen sekaligus pemimpin studi, mengatakan partikel magnetit merupakan senyawa yang membuat bakteri bertahan hidup di berbagai macam lingkungan. Penelitiannya ini memang hanya berkutat pada bakteri yang memiliki metabolisme magnetit, tapi tidak menutup kemungkinan organisme non-magnetit lainnya memiliki senyawa mirip. "Atau, siapa tahu bisa dibuat dengan rekayasa genetika," kata dia, seperti dikutip dari Science Daily.
Tubingen - Penelitian terbaru yang terbit dalam jurnal Science edisi 27 Maret 2015 menyebutkan, bakteri dapat membentuk partikel magnetit mikroskopis, yang memuat elektron listrik. Temuan ini dipercaya dapat membuat baterai alami serta aplikasi bioteknologi lainnya, dan meminimalisir pencemaran lingkungan.

James Byrne, profesor dari University of Tübingen sekaligus pemimpin studi, mengatakan partikel magnetit merupakan senyawa yang membuat bakteri bertahan hidup di berbagai macam lingkungan. Penelitiannya ini memang hanya berkutat pada bakteri yang memiliki metabolisme magnetit, tapi tidak menutup kemungkinan organisme non-magnetit lainnya memiliki senyawa mirip. "Atau, siapa tahu bisa dibuat dengan rekayasa genetika," kata dia, seperti dikutip dari Science Daily.

Para ilmuwan gabungan dari University of Tübingen, University of Manchester, dan Pacific Northwest National Laboratory, Amerika Serikat, menginkubasi bakteri berwarna ungu bernama Rhodopseudomonas palustris dengan magnetit dan cahaya. Tim juga mengganalisis zat magnet, zat kimia, dan mineralogi untuk mengungkap cahaya dan mengoksidasi partikel elektron.

Selama kondisi gelap, ujar peneliti, bakteri mengurangi partikel magnetit dan membuang kembali elektron untuk menghasilkan siklus berikutnya. Mekanisme oksidasi, atau reduksi, tersebut diulang selama beberapa siklus. Itu berarti, baterai dapat diisi ulang berkali-kali. Byrne menduga, metabolisme bakteri ini juga berada di bakteri lainnya.

Anggota penelitia, Andreas Kappler dari Tübingen, yang juga sekretaris European Association of Geochemistry, mengatakan baterai dari bakteri dapat mengeluarkan unsur kimia berbahaya, seperti kromium dan kromium VI. Hanya, menurut dia, aplikasi bakteri menjadi baterai masih sangat jauh. "Setidaknya kami sudah punya pemahaman awal tentang ini," ujarnya. SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB