JAKARTA - Kita bisa mendapat kesempatan karier lebih baik jika mengejar pendidikan pascasarjana. Tetapi, hati-hati. Jangan sampai terjebak dalam tekanan akademis dan profesional yang begitu besar.
Menjadi mahasiswa pascasarjana berarti kita harus siap bekerja lebih keras. Belum lagi menghadapi berbagai ketidakpastian, baik dari sisi akademis maupun di bidang profesional setelah lulus.
Nah, sebelum memutuskan untuk mengambil kuliah lanjutan, cek dulu daftar fakta tentang sekolah pascasarjana seperti dikutip dari USA Today, Sabtu (14/3/2015).
1. Sekolah pascasarjana enggak santai
Kerja paruh waktu aja harus serius, apalagi sekolah pascasarjana. Faktanya, pendidikan pada beberapa program pascasarjana begitu padat sehingga membuat kita enggak bisa nyambi bekerja. Yup, selain menjalani kuliah di kelas, mahasiswa pascasarjana harus melakukan proyek penelitian dan menuliskan hasilnya.
Bagi sebagian orang, sekolah pascasarjana akan menguji kita hingga batas yang rasanya enggak mungkin dicapai. Semua pendidikan itu pun akan membangun kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Jadi, pastikan kamu memiliki waktu dan energi yang cukup untuk menjalani program pascasarjana. Selain itu, bangunlah sistem pendukung yang positif agar kamu enggak merasa sendirian saat sedang tertekan.
2. Disertasi butuh pemikiran asli
Mahasiswa pascasarjana harus menulis disertasi ratusan halaman hasil pemikiran sendiri. Sebagai mahasiswa pascasarjana, kita dituntut mampu membuat argumen akademis dan ilmiah. Jadi, bukan sekadar mengutip seperti saat menulis makalah di masa kuliah sarjana dulu.
Kesulitan lain dalam menulis disertasi adalah menjelaskan suatu ide agar mudah dipahami oleh orang lain yang tidak mendalami bidang tersebut. Karenanya, enggak heran jika banyak mahasiswa pascasarjana tidak mengambil satu mata kuliah pun agar fokus menulis disertasi.
Idealnya, disertasi itu juga menjadi kontribusi keilmuan pada bidang yang kita tekuni. Jadi, pastikan kita suka banget pada suatu bidang atau topik tertentu sebelum memutuskan mengambil studi pascasarjana karena kita harus membuat teori baru.
3. Banyak beasiswa penelitian untuk pascasarjana
Dibandingkan studi S-2, mahasiswa doktoral memiliki lebih banyak peluang beasiswa dan hibah dana penelitian.
Di luar begitu padatnya kuliah pascasarjana, panjangnya tesis atau disertasi yang harus dibuat dan kondisi keuangan yang juga harus dipertimbangkan, meraih gelar pascasarjana masih sangat berharga secara akademis, intelektual maupun profesional. Selamat belajar!
0 komentar: