Beijing – Tiongkok kembali menunjukkan kekuatannya bersaing di bidang teknologi dan informasi dengan negara-negara barat. Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia ini merilis superkomputer canggih yang diberi nama Tianhe 2, berkapasitas 33,86 petaflop per detik.
Inovasi superkomputer ini merupakan ketiga kalinya berturut-turut dari Negeri China. Dilansir BBC, Selasa (24/6), Tianhe 2 merupakan ciptaan berikutnya dari proyek dua tahunan Tiongkok. Proyek tersebut memantapkan posisi Tiongkok sebagai pengembang superkomputer. Dalam daftar terakhir, Tiongkok dilaporkan memiliki 20 persen superkompter dalam posisi Top 500 negara produsen superkomputer, sementara Amerika hanya 15 persen saja.
Tianhe-2 memliki ukuran kekuatan sebanyak 33,86 petaflop per second, melebihi daftar 500 superkomputer top yang sudah ada berkekuatan 274 petaflop. Dari seluruh daftar Top 500 superkomputer yang ada, total kekuatan yang dimiliki baru 274 petaflop per second. Daftar Top 500 dikenal luas sebagai barometer dari pusat superkomputer dunia. Daftar ini telah dipublikasikan setiap dua tahun sekali sejak 1993.
Keunggulan Tianhe-2 juga mengalahkan rekor IBM Roadrunner yang menjadi kompter pertama yang menembus angka petaflop per second. Sayangnya, IBM terpaksa mematikan komputer tersebut di 2013 karena besarnya konsumsi daya yang dibutuhkan.
Tianhe-2 dimiliki oleh pemerintah Tiongkok dan dioperasikan oleh National University of Defence Technology. Superkomputer ini digunakan Tongkok sebagai bahan penelitian dan edukasi.
Meski mengalami penurunan pasar superkomputer, Amerika masih mendominasi dalam daftar tersebut. Saat ini ada sekitar 233 pembuatan superkomputer di Amerika. Sedangkan Tiongkok hanya 76, naik dari angka 63 dalam daftar sebelumnya.
Angka yang dimiliki Tiongkok hampir sama dengan total penjumlahan dari Inggris, yang hanya memiliki 30 perusahaan, Prancis 27 produsen, dan Jerman sebanyak 23 saja. Daftar lengkap dari negara superkomputer itu telah dipublikasikan dalam sebuah konferensi pers di Leipzig, Jerman.
Seluruh komputer yang ada diukur tidak berdasarkan kriteria yang sama. Awalnya memang berdasarkan benchmark dari perangkat pertama yang dibuat tahun 1979. Namun kemudian berkembang dan ditingkatkan seiring dengan sistem komputasi yang semakin rumit. Seperti kekuatan superkomputer yang sangat besar dan kemampuan komputasi yang diukur dari kapasitas petaflop per second (setara dengan perhitungan quadrillions per detik). (bbc/gbi)
0 komentar: