Terima kasih. Kisah tentang RS Urip Sumoharjo di Lampung, dalam tulisan saya sebelumnya mendapat banyak tanggapan menarik dari para pembaca. Kesimpulannya dilanjutkan. Setelah mendapat pelatihan kemudian mendapatkan penghargaan, pasti menimbulkan tanda tanya, apakah yang sesungguhnya menjadi faktor keberhasilannya ?
Yang jelas dan pasti adalah adanya follow up setelah pelatihan. Adanya bimbingan dan kontrol dari atasan, mana-mana yang sudah dilakukan dan sesuai ketentuan. Mana-mana pula yang tidak atau belum sesuai dan perlu diberikan arahan. Tetapi, masih ada sebab yang sering tak diduga banyak orang, yaitu adanya motivasi tinggi para SDM RS itu.
Bagaimana motivasi tinggi berhasil diciptakan di perusahaan, sehingga berhasil mencapai tujuan ? Berhasil meraih kemenangan ? Seperti apakah yang disebut SDM dengan motivasi tinggi itu ? Bagaimana caranya, kita bisa memiliki motivasi tinggi ?
Kiat Memiliki Motivasi Tinggi
Yuk kita cermati apa yang dikatakan Brian Clegg (Instant Motivator) dan juga Hillon I Goa (Semua Orang Bisa Hebat). Bahwa untuk bisa menjadi SDM dengan motivasi tinggi, ada 9 langkah yang harus kita perhatikan dan lakukan, yaitu :
- Mengatur mindset : berpikir positif, bersyukur, belajar memahami, yakin bahwa semua orang bisa hebat (Hal ini bisa diwujudkan dengan berlatih mengelola kecerdasan emosi tentunya).
- Menerima dan mau menghadapi perubahan.
- Mau berguru dan mau bertanya kepada orang lain.
- Mengembangkan wawasan dan mengikuti pelatihan (inilah yang dilakukan oleh RS Urip sehingga berhasil meraih penghargaan).
- Bergaul dengan orang-orang positif.
- Bersedia bekerja sama dalam tim.
- Bersemangat climber, pantang menyerah sebelum mencapai tujuan.
- Mengembangkan ESQ untuk memiliki tujuan luhur.
- Mengembangkan citra diri, berusaha menjadi teladan bagi anak & keluarga maupun dengan anak buah & masyarakat.
Kisah Nyata
Saya teringat pada peristiwa yang saya sebut “dahsyat”. Nah, apa itu ? Dari 24 perusahaan yang pernah saya bina sejak 1991, ada satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk yang diekspor. Memiliki lebih kurang 400 karyawan/pekerja. Karena krisis keuangan dan adanya demo pekerja, perusahaan terpaksa melakukan PHK sekitar 100 orang pekerjanya.
Krisis keuangan semakin melilit, sehingga membuat ownernya sebut saja Bu Maslah (= ibu yang bermasalah, hehehe…) mengalami stres berat. Suatu hari saya menerima telepon dari Bu Maslah. Dengan suara lirih dan terbata-bata, seperti sedang sakit parah, ia berkata : “Bu Magdalena, tolong doakan saya ya. Ibu jangan tanya apapun tentang saya. Besok Ibu akan tahu sendiri. Doakan saya ya, Bu….”
Saya menduga ia sedang sakit parah. Saya spontan menjawab :”Baik bu Maslah. Saya sekarang juga langsung berdoa untuk Ibu. Ingatlah Ibu, bahwa Tuhan itu Maha Kasih. Tuhan ada disamping & di dekat Ibu sekarang ini, siap menolong Ibu”. Itulah yang saya ucapkan tanpa persiapan apapun. Dua hari kemudian saya ditelpon, bahwa ia ingin berkunjung ke rumah saya dan bertemu saya.
Apa yang diceritakan kemudian ? Coba tebak…..Ternyata pada saat menelpon saya, ia sedang memegang gelas berisi baygon dan kapur barus yang sudah dicampur. Ia bermaksud bunuh diri !! Karena kata-kata saya, bahwa Tuhan Maha Kasih dan berada disampingnya siap menolong, ia tersentak, merenung….. Dan batal bunuh diri. The power of words ! Mengapa ia hendak bunuh diri ? Karena putus asa. Sekotak perhiasan emas yang dimilikinya yang akan dipakai untuk jaminan Bank telah diambil suaminya yang sedang tergila-gila dengan WILnya. Ngeri, deh !!!
Berikutnya adalah masa-masa kunjungan Bu Maslah ke rumah saya untuk curhat. Semacam sharing & problem solving. Saya hanya berusaha semampu mungkin untuk membangkitkan gairah hidup dan semangat juangnya ! Meyakinkan bahwa pasti ada jalan keluar. Bahwa bersandar kepada Tuhan, semua akan tepat dan indah pada waktunya.
Waktu berjalan lambat tapi pasti. Semua mengalami perubahan. Perusahaan berubah menjadi lebih baik. Di kemudian hari saya mendengar, bahwa perusahaannya telah pulih dan berkembang lagi. Tahun lalu, saya bertemu Bu Maslah di bandara, malah satu pesawat. Rupanya ia baru balik dari Paris, usai mengunjungi putrinya yang kuliah disana. Luar biasa, bukan ?
Motivasi & Kemauan
Yang menjadi pertanyaan adalah, untuk memiliki motivasi tinggi, dibutuhkan kemauan yang kuat. Bagaimana kita bisa menumbuhkan kemauan dari dalam diri kita ? Pertama-tama kita perlu perlu punya tujuan kuat yang harus kita capai. Setelah itu kita perlu melakukan penguasaan diri untuk menumbuhkan atau menghidupkan kemauan. Sebagaimana pendapat Dr.Broder Christiansen & Friedrich Nietzche bahwa tujuan atau rencana tak ada artinya, kalau tidak disertai adanya kemauan. Karena kemauan yang kuat akan membentuk otak yang tumpul menjadi otak yang cerdas dan arif. Jelaslah bahwa kemauan adalah kekuasaan tertinggi dalam jiwa manusia.
Untuk memperkuat kemauan, kita perlu tahu cara bagaimana kita mampu mencapai tujuan kita. Kita harus berani bertanya kepada mereka yang positif dan mampu membantu kita. Siap bertanya dan siap melakukan arahan yang menurut kita baik dan benar. Siap berguru dan siap melakukan perubahan sebagaimana ciri-ciri SDM yang punya motivasi tinggi.
Darimana motivasi bisa diperoleh ? Motivasi memang bisa diperoleh dalam berbagai bentuk. Misalnya : bimbingan, konseling, pelatihan, perubahan dan mentoring. Itulah yang dilakukan Bu Maslah sehingga dari kehancuran ia mampu mencapai pemulihan kondisi perusahaannya bahkan kembali berkembang.
Dampak motivasi memang dahsyat. Ada banyak tokoh dalam sejarah kehidupan manusia ini yang kita kenal. Mereka yang bisa mengubah masa depannya bahkan mengubah sejarah. Misalnya Helen Keller, buta dan tuli total. Tapi mampu menjadi penulis dan dosen terkenal. Ia lulus cum laude dari Radcliffe College. Stephen Hawking terkena penyakit sclerosis, lumpuh dan sampai tidak bisa bicara. Dengan kursi rodanya berkeliling dunia memberi kuliah-kuliah fisika tingkat tinggi selama 3 bulan dalam setahun. Teori-teorinya sangat terkenal, sehingga ia diakui sebagai ahli fisika terbesar terpopuler sesudah Albert Einstein. Thomas Alva Edison kita semua sudah tahu, bagaimana akhirnya ia berhasil mendaftarkan 1093 hak paten dalam hal bohlam pijar yang kita pakai sampai sekarang ini.. Martin Luther King, Nelson Mandela, Noah Webster, Ernest Hemingway dan masih seabreg lagi……
Mengapa SDM akbar dicari perusahaan ?
Karena para eksekutif tahu, bahwa SDM dengan motivasi tinggi yang juga disebut akbar, merupakan aset sejati. Sebaliknya yang bermotivasi rendah adalah sumber masalah dan penyakit. Jansen H. Sinamo, menjabarkannya dalam 10 alasan, mengapa SDM dengan motivasi sangat tinggi/ akbar sangat dicari oleh perusahaan :
- Karena mereka adalah bagian dari penyelesaian masalah. Andalan bagi upaya mengejar prestasi.
- Karena punya nilai tambah yang tinggi. Bekerja dengan semangat I’m doing my best, utmost !
- Mereka memiliki disiplin tinggi, bersemangat sehingga mampu menularkan antusiasme kepada orang lain.
- Berani menghadapi masalah bahkan kreatif dalam memecahkan masalah.
- Mereka senang belajar dan berguru sehingga karirnya cepat maju.
- Kerja keras, masuk lebih pagi dan pulang lebih sore.
- Punya sense of belonging tinggi.
- Tidak memerlukan pengawasan, karena mampu bekerja dengan penuh tanggung jawab.
- Mereka penuh semangat dan sukacita ( antusiasme tinggi).
- Mampu berkonsetrasi dengan baik, sehingga mampu menciptakan hasil yang baik.
Menurut Jansen H.Sinamo, bahwa motivasi itu merupakan energy-in action, energy-in use. ( Jadi ingat energy drink, niyee..! ). Tersalurnya enerji insani ini ditentukan oleh gejolak emosi yang dipicu oleh proses berpikir kita, sehingga paket-paket enerji dari seluruh sel tubuh kita terbebaskan dan membentuk sebuah aliran enerji besar yang tampak dalam aktivitas kita secara intensif penuh kegairahan.
Semangat yang menyembur keluar ini adalah sebuah daya yang luar biasa, disebut antusias ( semangat penuh gairah disertai sukacita ).Caranya adalah dengan berpikir positif ! Bila pikiran positif ini mulai bekerja, ia membangkitkan perasaan positif, sehingga orang kemudian merasa berdaya, powerful, penuh enerji. Inilah kondisi orang yang sedang termotivasi. Orang merasa tertarik, antusias, penuh semangat, berkeinginan kuat, berhasrat kuat, atau berselera kuat untuk melakukan hal-hal tertentu.
Berpikir positif berarti mengaktifkan akal budi dan pikiran kita untuk memahami dunia sekitar dari sudut yang positif. Jelaslah kini, bahwa betapa eratnya motivasi tinggi dengan EQ. Bagaimana kita mampu berpikir positif sehingga mampu memiliki motivasi tinggi, tidak terlepas dengan kemampuan kita mengelola atau membangun kecerdasan emosi kita. Bagaimana caranya ? Dari pengalaman saya sendiri, yaitu dengan belajar dari buku-buku tentang EQ atau mengikuti pelatihan EQ. Itulah yang telah saya lakukan. Dengan meningkatkan kecerdasan emosi inilah saya meningkatkan motivasi sehingga di usia senja ini ( 76 tahun) masih tetap berkarya dengan semangat tinggi !
Menjadi konsultan SDM 6 perusahaan, bekerja 6 hari dalam seminggu dan masih mengelola rubrik SDM di harian Kedaulatan Rakyat Jogja sejak 1996. Menjadi trainer lebih dari 2000 klas sejak 1988 dan tetap termotivasi dengan berbagai kegiatan sosial.
Yuk, kita miliki motivasi tinggi dan bukan sebaliknya. Karena dengan motivasi tinggi atau akbar memang mampu mengubah segalanya, mengubah kehidupan kita, mengubah masa depan kita, bahkan mengubah sejarah manusia !
Magdalena Sukartono. Praktisi, konsultan SDM, Trainer, Kolumnis Tetap Rubrik Ketenagakerjaan Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta. Pengelola Lembaga Pengembangan SDM Abisatya Paramita. Lahir di Mayong / Jepara 5 Oktober 1938 dan telah memberikan lebih dari 2.000 kelas di berbagai wilayah di Indonesia.
0 komentar: