X6, ARSITEKTUR TERBARU IBM UNTUK CLOUD DAN ANALYTICS

Dua tren utama dihadapi organisasi atau perusahaan masa kini, terutama yang terkait dengan infrastruktur: cloud dan big data analytics. Menurut Gunawan Susanto (Country Manager, Systems & Technology Group, IBM Indonesia), untuk menuju ke lingkungan cloud, utamanya private dan hybrid cloud, perusahaan harus mentransformasi infrastrukturnya menjadi berbasis software-defined dan mengembangkan open standard. Sementara lingkungan big data anayltics akan mendorong perusahaan untuk mulai mempertimbangkan teknologi flash, sumber daya komputasi serta kapasitas memori yang besar.
Jakarta, InfoKomputer – Hari ini (04/03) IBM mengumumkan kehadiran arsitektur terbaru, X6, untuk jajaran produk server System X dan integrated systems PureSystems. Arsitektur yang didukung flash memory system ini siap mengakomodasi kebutuhan perusahaan dalam mengadopsi cloud dan analytics.

Dua tren utama dihadapi organisasi atau perusahaan masa kini, terutama yang terkait dengan infrastruktur: cloud dan big data analytics. Menurut Gunawan Susanto (Country Manager, Systems & Technology Group, IBM Indonesia), untuk menuju ke lingkungan cloud, utamanya private dan hybrid cloud, perusahaan harus mentransformasi infrastrukturnya menjadi berbasis software-defined dan mengembangkan open standard. Sementara lingkungan big data anayltics akan mendorong perusahaan untuk mulai mempertimbangkan teknologi flash, sumber daya komputasi serta kapasitas memori yang besar.

Hal-hal itulah yang kemudian diperkenalkan IBM dalam arsitektur terbaru X6 dan beberapa produk terbaru lainnya. Arsitektur X6 merupakan inovasi IBM di atas platform x86. Platform x86 sejak lama dikenal andal untuk menangani aplikasi beban kerja tinggi (heavy workload) yang lingkungan enterprise, seperti enterprise resource planning (ERP), database, virtualisasi, dan analytics.

Arsitektur X6 menawarkan tiga karakteristik utama yang akan menjadi penopang cloud dan analytics, yakni cepat (fast), gesit (agile), dan tangguh (resilient). Kecepatan pemrosesan pada X6 adalah berkat integrasi memory-channel storage eXFlash yang terletak dekat prosesor dan menawarkan kecepatan transfer data hingga 12,8TB. “Selain kecepatan, pengguna juga akan memperoleh penurunan CAPEX sebesar 40%, dari pengurangan SAN atau NAS,” jelas Rajesh Viliyakath (Brand Manager, System X/PureFlex, IBM ASEAN).

Karakter agile diperoleh dari desain modular dan skalabel yang mendukung berbagai generasi CPU. “X6 dibangun dengan desain mainframe dan dapat mengakomodasi setidaknya sampai 2 generasi prosesor,”jelas Raj. Sementara sifat resilient ditampilkan X6 melalui berbagai feature yang memampukan penghantaran aplikasi berkategori mission-critical dengan model cloud. Memori dan storage-nya akan menambah kapasitas mesin virtual sehingga mendukung penghantaran aplikasi dengan model Software as a Service (SaaS).

Model-model server System X yang telah berbasis X6 adalah System x3850 X6 4 soket dan x3950 X6 8 soket. Selain itu IBM juga telah menyediakan beberapa solusi berbasis arsitektur X6 untuk kebutuhan analytics, ,database, dan cloud, yakni IBM System X untuk SAP HANA, SAP Business Suite, VMware vCloud Suite, Mircrosoft SQL Data Warehouse, DB2 dengan BLU Acceleration, dan Microsoft Hyper-V.