ARSADA: BELUM OPTIMAL, SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DI INDONESIA

(ilustrasi: http://spectrum.ieee.org)
Pemanfaatan sistem teknologi informasi di rumah sakit untuk menunjang pelayanan medis dan teknis ternyata belum dilakukan secara optimal. Dari seluruh rumah sakit di Indonesia, baru segelintir saja yang telah memiliki sistem TI yang baik. Itu pun masih belum komprehensif sehingga sebagian proses administrasi masih harus dilakukan secara manual.

“Pembangunan sistem informasi di rumah sakit masih belum komprehensif sehingga bila dilakukan audit, hasilnya pasti bermasalah. Hal ini karena dari awal tidak dilakukan pembangunan sistem yang terintegrasi,” ujar dr. Nur Abadi, MM.Msi (Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia/Arsada) dalam siaran persnya.

Ia melanjutkan bahwa padahal, pemanfaatan sistem TI yang baik akan sangat membantu rumah sakit dalam mengelola rumah sakit, proses bisnis lebih lancar, dan yang paling utama, pelayanan kepada pasien akan bisa dilakukan secara lebih cepat, lebih baik dan lebih akurat. Dengan sistem TI yang baik, pasien yang melakukan kunjungan rutin ke poliklinik tidak perlu antri terlalu lama di bagian pendaftaran. Pasien rawat inap juga bisa mendapatkan kepastian ketersediaan kamar inap secara lebih cepat karena informasi dari bangsal rawat inap bisa dilihat langsung oleh bagian pendaftaran.

Dr. Nur Abadi lebih lanjut menjelaskan bahwa salah satu manfaat penerapan sistem TI yang baik adalah transparansi. “Dengan sistem TI yang benar, tidak akan terjadi fraud dalam hal pelayanan dan masyarakat akan diuntungkan,” ujarnya. Publik tentu masih ingat dengan kasus biaya tambal gigi bernilai fantastis yang dialami pasien di sebuah rumah sakit di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal, jika menggunakan sistem TI yang baik, seluruh proses perawatan dan biaya akan terdata dengan baik dan slip pembayaran akan tercetak dari sistem dan bukan menggunakan tulisan tangan.

Manajemen rumah sakit juga bisa mengontrol aktivitas operasional mereka karena dokter tidak bisa seenaknya memberikan layanan atau obat yang tidak sesuai dengan formularium yang telah ditetapkan. Untuk itu, rumah sakit harus memiliki solusi yang komprehensif dan terstruktur sehingga tujuan pemanfaatan sistem TI di rumah sakit bisa tercapai.

Arsada sendiri setiap tahunnya melakukan Rapat Kerja Nasional yang bertujuan membahas berbagai isu dan masalah yang dihadapi oleh rumah sakit di bawah naungan Arsada. Salah satu hal yang menjadi pembahasan adalah penerapan TI untuk membantu kelancaran proses layanan medis dan klinis di rumah sakit.

Di tahun ini, Rakernas Arsada akan digelar pada 2 – 5 Juni 2015 di Manado dengan tema “Revolusi Mental Bidang Kesehatan … Wow Hebat”. Acara ini akan dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Kerja, para direktur rumah sakit daerah, serta undangan lainnya dan Gubernur Sulawesi Utara sebagai keynote speaker.

Acara ini juga didukung oleh PT Data Global Komukatama, value-added distributor beberapa brand ternama di dunia seperti Allied Telesis, TE Connectivity, Alcatel-Lucent, CCSI, WatchGuard, Peplink, Wallix, dan penyedia solusi jaringan kelas enterprise di Indonesia dan PT Caraka Global Informasi sebagai penyedia jasa dan solusi sistem ICT.