Kurang lebih satu tahun belakangan ini, Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) telah menggunakan sistem informasi kesehatan terpadu InterSystems TrakCare.
Sebagai dampaknya, RSPI mendapatkan peningkatan terukur dalam indikator kinerja utama (KPI), termasuk waktu untuk menyelesaikan hasil laboratorium, radiologi, farmasi dan pemeriksaan kesehatan. Selama satu tahun ini pula, RSPI-Pondok Indah, salah satu dari dua rumah sakit RSPI di Jakarta melaporkan peningkatan pendapatan sebanyak dua digit.
Berkat implementasi sistem informasi digital ini pula, RSPI menjadi pemenang ketiga kompetisi Best e-Corp dalam kategori Best IT System yang diadakan oleh salah satu majalah bisnis nasional dan penghargaan The Best Provider dari salah satu perusahaan asuransi multinasional. Sistem informasi digital RSPI dapat membantu proses kerja tim medis dan mempermudah rekanan asuransi RSPI untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sehingga proses klaim asuransi menjadi lebih cepat dan akurat.
Baik RSPI Pondok Indah maupun RSPI Puri Indah, keduanya menggunakan rekam medis elektronik (electronic medical records/EMR) yang terpusat dan meminimalkan penggunaan kertas. Implementasi TrakCare juga termasuk manajemen pemberian obat secara elektronik. Pemesanan, pemberian, administrasi obat, semua tercatat dalam TrakCare.
“Dari sudut pandang bisnis, kami kini menyediakan layanan kesehatan dengan nilai tambah untuk para pasien kami,” kata Dr. Yanwar Hadiyanto (Chief Executive Officer Rumah Sakit Pondok Indah Group). Yanwar menambahkan, dengan mengadopsi manajemen pemberian obat secara elektronik yang berlaku global, pihaknya mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien. “Sistem ini juga membantu dokter kami untuk memberikan keputusan yang tepat dalam waktu lebih cepat,” ujar Yanwar.
Dari sisi pasien, mereka pun menanggapi perubahan tersebut dengan positif. Dengan EMR, pasien tidak perlu lagi membawa salinan hasil tes, sinar-X, atau MRI saat konsultasi. Dengan solusi TI terintegrasi, rekam medis pasien selalu dapat diakses oleh dokter di kedua rumah sakit RSPI, sehingga pasien dapat memilih mana rumah sakit yang lebih nyaman. Tanda-tanda klinis, termasuk potensi interaksi terhadap obat dan alergi pasien, memungkinkan dokter untuk memberikan perawatan yang terbaik dan teraman.
Electronic ordering dan komunikasi secara real-time terbukti telah mengurangi waktu tunggu. Sistem tersebut menyampaikan order dan hasil pemeriksaan penunjang dengan cepat, memangkas waktu administrasi sekitar 30-60 menit per order, dan memonitor KPI secara otomatis. Hal ini memastikan bahwa pemeriksaan sinar-X rutin, yang sebelumnya memakan waktu 2-3 jam, sekarang hanya separuh waktu.
Kunci keberhasilan sistem ini di RSPI adalah tingkat adopsi 100 persen, dengan kata lain semua tim yang terlibat diwajibkan untuk memiliki kemampuan mengoperasikan TrakCare. Keterlibatan dokter sejak awal dan perekrutan lima dokter yang ditunjuk sebagai instruktur pada periode pengimplementasian sistem adalah strategi utama untuk keberhasilan ini. Para dokter juga dilibatkan dalam pemilihan sistem informasi digital ini melalui workshop dengan beberapa pilihan sistem informasi, dan TrakCare menjadi pilihan dengan hasil vote lima kali lebih banyak dibanding sistem lainnya.
0 komentar: