Texas - Sebuah tim lintas studi gabungan dari University of Texas dan Profectus BioSciences berhasil mengembangkan vaksin yang aman dan efektif terhadap strain ebola Zaire yang menewaskan ribuan orang di Afrika Barat sepanjang tahun lalu. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Nature edisi terbaru.
Selama 2014, virus ebola Zaire menewaskan hampir 10 ribu orang. Wabah ini menimbulkan ketegangan di seluruh dunia. Sebab, dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk Afrika Barat, frekuensi kontak antara manusia dan perantara virus ebola alami, seperti kelelawar, juga semakin meningkat.
Melonjaknya intensitas tersebut berpotensi menyebarkan wabah. "Temuan ini membuka jalan untuk identifikasi dan pembuatan vaksin yang lebih aman dengan dosis tunggal pada masa depan," kata Thomas Geisbert, pakar mikrobiologi dan imunologi dari UT yang memimpin studi, seperti dikutip dari Science Daily.
Vaksin tersebut berhasil diuji di Laboratorium Biosafety Level 4 di Amerika Serikat. Sebelumnya, banyak ilmuwan melakukan eksperimen untuk membuat vaksin virus ebola. Namun belum ada vaksin yang efektif seperti vaksin yang dikembangkan Geisbert bersama timnya tersebut.
Tim peneliti mengembangkan vaksin ini dalam dosis tunggal pada model primata nonmanusia. Vaksin ini menggunakan virus ebola yang dilemahkan kemudian digabungkan dengan virus lemah bernama versikular virus stomatis. Tujuannya untuk memicu respons imun terhadap virus ebola Zaire.
Untuk mengatasi masalah keamanan yang mungkin terkait dengan vaksin ini, tim mengembangkan dua kandidat vaksin generasi berikutnya yang berisi bentuk lemah dari vaksin awal. "Vaksin kami komplet, dapat mengobati dua strain virus ebola," kata John Eldridge, kepala peneliti lembaga Profectus BioSciences. Strain yang dapat dilemahkan vaksin ini antara lain Mayinga dan Zaire.
SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB
0 komentar: