JOHANNES SUTRISNO: DENGAN TI, APA PUN YANG DIINGINKAN PERUSAHAAN SEHARUSNYA BISA DIWUJUDKAN

Namun kalimat itu sangat mengesankan bagi IT Division Head PT Eka Bogainti ini, sekaligus menyemangatinya untuk senantiasa pantang menyerah dalam tugas. Sebuah sikap yang sebaiknya dimiliki setiap profesional di bidang teknologi.
Johannes S. Sutrisno, IT Division Head, PT Eka Bogainti. Foto: Alphons Mardjono
“Don’t limit your challenge, but challenge your limit”. Itu hanyalah sebaris kalimat di botol air mineral yang tak sengaja terbaca oleh Johannes Septian Sutrisno.

Namun kalimat itu sangat mengesankan bagi IT Division Head PT Eka Bogainti ini, sekaligus menyemangatinya untuk senantiasa pantang menyerah dalam tugas. Sebuah sikap yang sebaiknya dimiliki setiap profesional di bidang teknologi.

Menanggapi berbagai keinginan top management untuk mengembangkan bisnis perusahaan, pria yang akrab dipanggil Johan ini langsung memutuskan untuk mengimplementasikan virtualisasi. Padahal saat itu Johan belum genap setahun bergabung dengan perusahaan pemegang brand Hokben tersebut. Jadilah proyek go virtualisation ini sebagai proyek perdana yang berskala cukup besar bagi Johan.

Belum lagi proyek dimulai, bapak satu anak ini sempat “dibisiki” kemungkinan proyeknya akan terkendala budget. “Tapi saya tidak mau memikirkan hal itu dulu, yang terpenting adalah ada requirement dari pimpinan. Dan untuk mewujudkan requirement itu, pasti ada hal-hal yang harus kita penuhi terlebih dahulu,” papar Johan.

Dengan gamblang memaparkan mengapa perusahaan membutuhkan solusi virtualisasi dan berbagai resikonya, akhirnya proyek pun beroleh dukungan penuh top management. “Saya tunjukkan dulu pada pimpinan di mana posisi saat ini dan posisi yang akan dituju. Saya yakin, dengan memaparkan alasan yang tepat dan kuat, manajemen pasti akan mendukung. Apalagi perusahaan saat ini sedang bertumbuh pesat,”Johan menandaskan.

Di lain hari, sarjana S2 lulusan Universitas Indonesia ini pantang menyerah menghadapi hacker yang menyerang situs web Hokben. Ia tak boleh menyerah karena bagi Hokben, situs web adalah point of contact yang sangat penting dengan pelanggan.

“Pertama saya join di sini saya seringkali tidur pagi hari karena website kami sering di-hack,” kenang Johan. Padahal lelaki yang sudah berkarier di bidang TI selama kurang lebih 17 tahun ini mengaku hampir semua ilmu di lapangan ia pelajari secara otodidak, termasuk ilmu “menyelamatkan” situs web.

Dengan jiwa yang pantang menyerah dan tak jarang menantang batasan-batasan normal, Johannes Sutrisno melihat dinamika bisnis PT Eka Bogainti sebagai tantangan yang menarik. Dinamika tersebut membentangkan spektrum pekerjaan yang cukup luas bagi ia dan timnya yang berjumlah sekitar 13 orang.

Selain mengurusi sistem dan infrastruktur backend, Johan cs. pun harus mengurusi aplikasi Point of Sales (PoS) di sekitar 150 outlet Hokben yang tersebar di kawasan Jawa dan Bali, situs web, dan call center 24 jam. Dan tantangan tersebut cukup besar mengingat semua tugas itu harus diurus sendiri oleh tim TI internal PT Eka Bogainti.

Namun pria yang punya cita-cita terpendam menjadi guru ini menikmati semua itu. Menurut Johan, dengan teknologi informasi, apa pun yang diinginkan perusahaan seharusnya bisa diwujudkan.

“Dalam karier saya selama 17 tahun, itu terbukti. Apa pun yang di-challenge dapat kita lakukan. Oleh karena itu saya berusaha menjadi orang yag sebisa mungkin tidak akan mengeluarkan kata ‘tidak’,” tandas pehobi olahraga basket ini seraya mengingatkan tantangan yang datang dari manusia dan budaya justru seringkali lebih alot ditaklukkan.